Minggu, 21 Desember 2014

TYPES OF TRANSLATION


TYPES OF TRANSLATION
Jenis- Jenis Terjemahan
 
According to Larson (1984: 15)
Menurut Larson (1984:15)
         Translation is classified into two main types, namely form-based translation and meaning-based translation.
         Forms-based translation attempts to follow the form of the source language (SL) and it is known as literal translation.
         Meaning-based translation makes every effort to communicate the meaning of the SL text in the natural forms of the receptor language. Such translation is called idiomatic translation.
  • Terjemahan dibagi menjadi dua jenis, yaitu penerjemahan dalam bentuk dan penerjemahan makna.
  •  Terjemahan berdasarkan bentuk berupaya untuk menyesuaikan bentuk bahasa sumber dan jenis penerjemahan tersebut dikenal sebagai literal translation
  •  Penerjemahan berdasarkan makna untuk mengkomunikasikan makna dari teks sumber bahasa ke dalam bentuk secara alamiah dari bahasa penerima. Penerjemahan tersebut disebut sebagai idiomatic translation.
According to Catford (1978: 21)
Menurut Catford (1978:21)
       Based on the extent, the types of translation are:
            1) Full translation, it is a type of translation
  in which the entire SL text is reproduced by the TL text materials.
2)  Partial translation, there are only some parts of the SL text to be translate into the TL text
Berdasarkan secara luas jenis dari penerjemahan yaitu:
1.      Full translation, merupakan jenis penerjemahan yang mana seluruh bahasa sumber dihasilkan ulang oleh bahan- bahan dalam bahasa tujuan.
2.      Partial translation, hanya beberapa bagian teks bahasa sumber yg dapat diterjemahkan ke dalam bahasa tujuan.

·       In terms of level, the types of translation are:
            1) Total translation, the TL material   replaces all levels of the SL text.
            2) Restricted translation, it is the replacement of SL textual material with equivalent TL material at   only one level; whether at the phonological level, graphological level, or at the level of grammar and lexis.
·      Istilah dalam level, jenis terjemahan yaitu: 
         1) Terjemahan keseluruhan, bahan bahasa tujuan digantiakan semua level dari bahasa sumber
         2) Terjemahan terbatas, penempatan ulang dari materi tekstual bahasa sumber dengan  materi bahasa tujuan pada satu tingkat saja, yaitu pada tingkat fonologi, tingkat grahological, atau pada tingkat tata bahasa dan leksis.

·         In terms of rank, translation is divided into:
       1) Rank-bound translation, it means that the selection of TL text equivalent is limited at only one rank, such as word for-word equivalence, morpheme-for-morpheme equivalence, etc.
        2)  Unbounded translation, it can move freely up and down the rank-scale.
·         Istilah dalam golongan, terjemahan dibagi menjadi:
         1)  Rank bound translation, maksudnya pilihan padanan kata bahasa tujuan itu terbatas terdapat hanya satu golongan, seperti sebuah kata pada padanan kata, morfem untuk padanan morfem dan lain- lain.
       2) Unbounded translation, ini dapat diubah dengan atas dan bawah pada golongan skala.

According to Brislin in Choliludin (2007: 26-30)
Based on the purposes of translation:
 1) Pragmatic translation: it refers to the translation of a message with an interest in accuracy of  the information that was meant to be conveyed in the SL form and it is not conveyed with ther aspects of the original language version. Example: the translation of the information about repairing machine.

Menurut Brisilin dalam Choliludin
Penerjemahan berdasarkan tujuan:
   1.    Penerjemahan Pragmatic:penerjemahan mengacu pada sebuah pesan dengan memperhatikan ketepatan informasi yang ingin disampaikan dalam bentuk bahasa sumber dan tidak disampaikan melalui aspek-aspek lain dari bahasa asli. Contoh: terjemahan dari informasi tentang perbaikan mesin.

     2)   Aesthetic-poetic translation: it refers to translation in which the translator takes into account the affect, emotion, and feeling of an original version, the aesthetic form used by the original author, as well as any information in the message. Example: the translation of sonnet, rhyme, heroic couplet, dramatic dialogue, and novel.

2.    Penerjemahan estetis- puitis: penerjemahan mengacu pada penerjemahan dimana penerjemah menimbang dalam hal yang mempengaruhi, emosi, dan perasaan dari versi terjemahan aslinya, bentuk estetika yang digunakan oleh penulis asli, serta segala informasi yang terdapat dalam pesannya.Contoh: terjemahan dari sonnet, , sajak, bait perjuangan, percakapan yang dramatis, dan novel. 

3) Ethnographic translation: its purpose is to explicate the cultural context of the SL and TL versions. Translators have to be sensitive to the way words are used and must know how the word fits into cultures. Example: the use of the word ‘yes’ versus ‘yeah’ in America.   
3.    Penerjemahan etnografi:penerjemahan yang menjelaskan secara lengkap keadaan budaya versi bahasa sumber dan bahasa target. Penerjemah harus lebih peka dengan penggunaan kata- kata dan harus memahami bagaimana kata yang cocok dalam budaya tersebut. Contoh: penggunaan kata ya dengan yeah di Amerika.

4)      Linguistic translation: is concerned with equivalent meanings of the constituent morphemes of the SL and grammatical form. Example: language in a computer program and translation machine.

4.         Penerjemahan linguistik: Penerjemahan ini terkait dengan kesetaraan makna dengan pemilihan morfem dari bahasa sumber dan bentuk tata bahasa. Contoh: bahasa dalam program komputer dan mesin penerjemahan.

According to Jacobson in Leonardi (2000)
1)     Intralingual translation (monolingual translation), 2) interlingual translation (bilingual or multilingual translation), and 3) intersemiotic translation (verbal sign into non-verbal sign).
 Menurut Jacobson dalam Leonardi (2000)
1 )  Penerjemahan intralngual (penerjemahan satu bahasa), 2) Penerjemahan interlingual (penerjemahan dua bahasa atau lebih),dan 3)   Penerjemahan intersemiotik (penerjemahan bahasa lisan menjadi non lisan)

                Intralingual translation refers to a translation in which verbal signs are interpreted by means of other signs of the same language. It happens within the same language (monolingual). Penerjemahan interlingual mengacu pada penerjemahan dimana tanda bahasa lisan tafsirkan dengan makna lain dari bahasa yang sama. Hal ini terjadi dalam bahasa yang sama (satu bahasa).

            Interlingual translation is the one which refers to different languages whether it is bilingual or multilingual.
Penerjemahan Interlingual adalah salah satu jenis penerjemahan yang engacu pad bahasa yang berbeda baik dua bahasa atau lebih.

            Intersemiotic translation refers to an interpretation of verbal signs by means of other signs of non-verbal sign systems.
Penerjemahan Intersemiotik mengacu pada sebuah tafsiran tanda- tanda lisan melalui bentuk- bentuk lain dari sistem bentuk non lisan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar